Senin, 28 April 2014

belajar yuk belajar

Yuk belajar bareng  jenis-jenis  fotografi  dan gimana  cara  kita mempraktikanya !
Aha, kita mulai dari


ΓΌ  Toys Photography   Satu lagi genre fotografi yang belum “umum” di Indonesia, adalah fotografi mainan. Dalam genre ini, mainan (umumnya action figures) ditata sedemikian rupa dalam sebuah diorama, kemudian difoto. Hasil foto ini dapat diedit secara digital untuk menambahkan efek-efek yang diinginkan. Hasilnya, foto mainan ini terlihat hidup. Salah satu tokoh toys photography di Indonesia adalah Seno Haryo, yang mendapatkan rekor MURI sebagai pemrakarsa pameran foto mainan pertama di Indonesia denganpameran foto Star Wars-nya. Seno sendiri merupakan lulusan dari program animasi IDS.

Cara nya :

Bersihkan Toys : Mata mungkin tidak akan menyadari partikel debu di tangan atau kaki model .Tetapi, setelah di foto, debu tersebut akan jelas terlihat di layar komputer dan akan merusak keindahannya. Jadi, sebelum memulai foto anda, pastikan model dibersihkan dan hapus noda-noda yang menempel dengan baik. Periksa kembali untuk memastikan tidak ada debu yang tertinggal dan cobalah untuk memotret di lingkungan yang bersih untuk memastikan tidak ada debu yang menempel kembali selama di foto.

Buatlah mereka tampak besar : Selama memotret objek yang kecil, akan menjadi lebih menarik untuk memberikan mainan tersebut terlihat dalam ukuran manusia dan membuat terlihat lebih besar dari ukuran aslinya. Untuk memperoleh efek seperti ini, dapat menggunakan teknik sederhana dengan mendekat ke objek sedekat mungkin sampai memenuhi frame foto dan ambil foto dari low angle untuk membuat seolah-olah bahwa itu adalah sudut pandang dari mata semut. Kita juga dapat menambahkan property lainya 

Ceritakan sebuah kisah : Mengambil foto langsung sederhana untuk toys tidak lebih menarik jika kita berperan sebagai director film dan menciptakan suasana dimana toys adalah aktor nya. Awalnya mungkin akan sulit tetapi ketika memulainya kita dapat membiarkan imajinasi kita untuk mengarahkan toys. Sebuah langkah baik untuk memulainya adalah dengan mencoba untuk menciptakan kembali suasana yang hadapi setiap hari dalam hidup.. Sekali kita merasa berkembang dan nyaman dengan pementasan dan bercerita, kita dapat mulai melakukan inovasi dan menciptakan sesuatu yang segar dan ide-ide yang baru.

Bawa mereka kemanapun : situasi atau kejadian apapun dapat dating kapan saja dan dimana saja bukan? . Perhatikan settingan yang menarik dan pencahayaan yang  di temui selama perjalanan ke tempat kerja, sekolah, dll. Disitulah kita dapat memberikan potensi penuh untuk menceritakan kisah anda.

Berfikir diluar kotak : Satu sugesti terakhir, berlatih, berlatih, berlatih. Jangan batasi diridengan bimbingan yang anda tahu sebelumnya dan jangan menahan diri untuk mengikuti ide yang mungkin terlihat bodoh di awalnya. Jika ide tersebut tidak bekerja, tidak ada seorangpun yang terluka, tetapi jika ternyata bekerja, anda akan menjadi seorang masterpiece. Dengan banyaknya fotografer toys diluar sana, hanya orang yang datang dengan konsep dan ide baru yang mendapatkan perhatian


(http://mitrakamera.com/new/artikel/read/2/108/5-tips-untuk-menjadi-toys-fotografi-yang-lebih-baik)Itu dulu ya ! jenis jenis yang lain nanti nyusul di post berikut nya :* !

Rabu, 26 Februari 2014

Teknik pengambilan gambar pada suatu objek





Yuk belajar bareng tentang teknik pengambilan gambar pada suatu objek, ini menurut yang diajarin disekolah ku ya !!! ada lima, berikut :
  •       Bird Eye View

Teknik pengambilan gambar ini dilakukan dengan ketinggian kamera berada diatas ketinggian objek. Teknik ini menghasilnya terlihat lingkungan yang luas dan benda-benda tampak kecil dan berserakan, teknik ini sering kita jumpai di acara konser music diluar ruangan yang ada di tv tv. 
  •       High Angle

Sudut pengambilan gambar dari atas objek, jadi objek akan terlihat kecil. Teknik ini memliki kesan dramatis yaitu nilai “KERDIL“.
  •       Low Angle

Teknik ini sudut pengambilan gambar dari arah bawah objek sehingga mendapatkan kesan objek terlihat besar. Teknik ini memiliki kesan dramatis yaitu nilai agung / prominance, berwibawa, kuat dominan. Kalo kamu ingin terlihat seperti raksasa coba teknik ini.
  •       Eye level

Teknik Eye level dilakukan dengan sudut pengambilan gambar sejajar dengan objek. Hasilnya memperlihatkan ungkapan pandangan mata seseorang. Teknik ini tidak memiliki kesan dramatis, hanya berkesan wajar saja.
  •       Frog Eye

Teknik ini dilakukan dengan sudut pengambilan gambar dengan ketinggian kamera sejajar dengan alas / dasar kedudukan objek bisa juga lebih rendah. Hasilnya akan tampak seolah olah penonton gambar mewakili mata katak.


sudah paham teknik tekniknya silahkan dicoba!, kritikan kamu, aku tunggu !? J

Minggu, 16 Februari 2014

KAMERA



Ini postingan pertama ku, postingan ini sedikit membahas tentang kamera. Materi ini aku dapetin dari guru smk ku , silahkan dibaca :


Mengenal  Lensa, Shutterspeed, 

Diafragma, dan ISO


  •  Lensa



Mengatur besar dan kecil, dekat jauh, dan  titik focus pada objek . lensa berpengaruh terhadap ketajaman gambar yang diambil.

  •  Aparatur / Diafragma



Sedangkan Diafragma berfungsi mengatur banyak sedikitnya sinar atau cahaya yang masuk ke kamera dan mengenai bidang film, dengan cara membuka dan menutup lebar lensa. Semakin besar  diafragma berarti latar belakang foto tampak lebih kabur dan cahaya yang masuk semakin banyak, begitu pula jika bukaan diafragma kecil maka latar belakang foto tampak jelas dan cahayanya yang masuk sedikit. Jika disuatu kamera ditunjukan nilai diafragma kecil, contoh : f/1.4, f/ 2 berarti nilai diafragma besar. tapi jika nilai yangditunjukan besar, contoh : f/16, f/22 berarti nilai diafragma kecil.

  • Shutter



Shutter atau rana berfungsi untuk mengatur banyak sedikitnya sinar atau cahaya yang masuk ke kamera, dengan cara mengatur lama atau tidaknya cahaya masuk. Makin besar shutter (rana) membuka, maka semakin banyak sinar yang akan masuk, dan sebaliknya. contoh jika pada kamera menunjukan shutter 15 (1/15 detik), maka makin lambat kecepatan rananya, sehingga makin banyak cahaya yang masuk. Akibatnya obyek pemotretan tampak seakan-akan bergerak. Makin besar angka kecepatan shutter(rana), contoh jika pada kamera menunjukan shutter 2000 (1/2000 detik), maka makin cepat kecepatan rananya, sehingga makin sedikit cahaya yang masuk. Akibatnya, obyek pemotretan tampak seakan-akan beku, tidak bergerak.

  •  Iso



Semakin rendah ISO semakin sedikit cahaya yang masuk.
Semakin tinggi ISO semakin banyak cahaya yang masuk. Semakin sensitif sensor menangkap cahaya namun semakin banyak noise yang keluar dalam foto. ISO tinggi hanya digunakan ketika kita dalam kondisi kamera kekurangan cahaya, misalnya malam hari.



Menu pada kamera





1.     A-DEP ( Automatic Depth of Field )

Pada mode  ini pengaturan focus fore background diatur secara otomatis oleh kamera
sehingga lebih memungkinkan untuk menghasilkan foto yang tajam baik pada background
atau foreground


2.     M ( Full Manual )

Pada mode ini pengaturan kamera sepenuhnya manual baik shutter speed, operature, Iso, dsb.


3.     AV

Aperatur dapat diatur sesuai kehendak, namun shutter speed akan mengeimbangi secara
otomatis akan kebutuhan cahaya sesuai dengan besar aperatur.


4.     TV

PadA mode ini shutter speed dapat diatur sesuai dengan kehendak namun aperatur akan 
mengimbangi secar otomatis kebutuhan cahaya yang sesuai dengan shutter speed.     
       

5.     P ( program )

Pada mode ini aperature maupun shutter speed akan menyesuaikan secara otomatis sesuai 
dengan kebutuhan cahaya, hanya saja pada mode ini tingkat exposure dapat diatur sesuai 
kehendak

6.     Auto

Mode ini dimana kamera secara penuh mengatur akan segala kebutuhan pengaturan dengan 
katalain pada mode ini fotografi tingggal jepret saja.

7.     Portrat

Percabangan mode full auto, namun lebih disesuaikan dengan kebutuhan portart ( foto
manusia ) seperti penggunaan total warna untuk skin tone.

8.     Landscape

Percabangan mode full auto, namun lebih  disesuaikan dengan kebutuhan foto pemandangan 
(landscape ) seperti tone warna yang lebih vivid / dsb.

9.     Night scape

Percabangan mode full auto, namun lebih disesuaikan dengan kebutuhan foto pada 
malam hari.

10. No Flash

Percabangan full auto, namun apabila pada mode auto lainya built in flash akan otomatis
popup apabila cahaya dirasa kurang pada mode ini built in flash tidak akan menyala sama
sekali, sehingga shutter speed dan aperature akan lebih berperan untuk mengimbangi
kebutuhan cahaya.


Karena juga lagi belajar cuma segini aja ya materinya. Maafya kalo ada salah penulisan. Terimakasih telah mampir diblog aku, komentar nya aku tunggu :)